Free Daisy ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
2012 ~ Catatan Seorang Hanifah :)

Minggu, 28 Oktober 2012

Mimpi Itu Menjadi Kenyataan

Mentari baru saja terbit dari timur, embun pagi menetes pada dedaunan pohon yang ada di kebun belakang rumah. Rama, itulah keluarga dan teman-teman memanggilku. Berat rasanya untuk bangun pada pagi itu, bukan karena apa-apa tapi karena hari itu aku harus meninggalkan kampung halaman yang aku cintai, Tidak hanya itu, tetapi juga keluarga dan teman-teman yang aku sayangi dan banggakan. Hari itu aku harus pergi ke daerah Jawa Barat, untuk mengikuti tes akhir pada sebuah sekolah ikatan dinas. Jika memang aku diterima di sekolah itu maka aku harus tinggal di wisma sekolah itu. Tanpa alat komunikasi, tanpa keluarga, tanpa teman-teman yang selama ini selalu bertemu dan menemaniku. Terutama seseorang yang spesial, Nia namanya. Seorang gadis berjilbab yang menurutku sangat baik dan anggun. Kami sering sekali berkomunikasi tetapi dia tinggal di daerah yang jauh dengan tempat tinggalku. Kami sering sekali berbagi cerita entah itu hal yang menyakitkan atau menyenangkan, saling memberi semangat, saling memberi motivasi, dan masih banyak lagi. Aku memilih untuk meneruskan pendidikan di sekolah itu karena berdasarkan pertimbangan dari Nia juga.
Sebelum aku pergi mengikuti tes akhir itu aku berpamitan dengan Nia. Meskipun rasanya berat sekali dan aku yakin aku akan selalu menrindukan dia. Aku tidak bisa lagi mendengarkan ceritanya, aku tidak bisa menghibur dia disaat dia sedih, aku tidak bisa lagi menjadi tempat pelampiasannya disaat dia marah. Begitu jika dia, aku melihat dari bahasanya lewat pesan singkat bahwa dia seperti keberatan. Maka hari itu aku memuaskan untuk berkirim pesan singkat dengan dia karena jika di sekolah itu aku tidak bisa saling berkirim pesan karena tidak boleh menggunakan alat komunikasi. Akhirnya aku benar-benar harus pamitan sama dia da aku mengungkapkan bahwa aku sayang dia. Mau tidak mau, suka dan tidak suka. Bagaimanapun keadaannya aku harus pergi dan mengikuti tes akhir di sekolah itu, demi meneruskan pendidikan juga. Aku mengikuti tes masuk di sekolah karena juga sebatas namaku lolos untuk mengikuti tes akhir. Jujur aku tidak pernah berharap bisa masuk sekolah itu. Namun hal itu juga bukan berarti aku mundur begitu saja seperti tanpa dosa. Karena aku merupakan tipe orang yang memperjuangkan suatu hal dengan maksimal dan sungguh-sungguh meskipun itu tidak ada niat dari hati.. Siang itu aku berangkat menggunakan kereta api Taksaka jurusan Jogja-Jawa Barat. Selama perjalanan aku hanya terdiam membisu, melamunkan, dan membayangkan banyak hal. Membayangkan keluarga, teman-teman, terlebih adalah Nia. Begitu juga aku membayangkan bagaimana kalau aku di sana nanti. Sekolah ikatan dinas yang terkenal sangat disiplin dan sangat ketat peraturannya. Tanpa di sadari aku ketiduran. “Mas-mas maaf bangun mas ini sudah sampai di stasiun Jawa Barat,”panggil seorang pramugari kereta api. “Oh iya makasih banyak mbak,”jawabku sambil berdiri dan beranjak pergi meninggalkan stasiun itu menggunakan angkutan umum yang ada di stasiun itu. Akhirnya sampai juga aku di sekolah itu. Setelah dichek identitas oleh para senior aku diperbolehkan masuk. Baru sampai halaman sekolah aku sudah berdecak kagum dengan bangunan sekolah itu. Tempat yang sangat luas dan megah, sebelumnya aku tidak pernah menginjakkan kaki di tempat yang seperti ini.Mempunyai fasilitas yang benar-benar lengkap, semuanya ada. “ Ya Allah apa aku bisa bertahan di sekolah ini,” tanyaku dalam hati. Tentu saja diriku senidiri tidak bisa menjawab karena tidak tahu keadaan yang akan terjadi. Entahlah, aku akan melakukan semua sesuatu yang harus aku lakukan meskipun itu semua tanpa niat. Akhirnya aku mengikuti tes akhir itu, berusaha dengan sungguh-sungguh meskipun tidak tahu bagaimana nanti hasilnya. Dan sebuah pengumuman bahwa aku diterima di sekolah itu. Rasanya semua campur aduk. Jelas, antara kaget, bingung, heran dan bertanya-tanya pada diri sendiri. Tapi aku yakin itu semua sudah jalan takdir yang Allah berikan untukku, dan pasti banyak hal baik yang akan aku dapatkan. Aku yakin itu. Aku tinggal di wisma 19 bersama sembilan teman lainnya yang sama-sama dari Jogja juga, sebelumnya kami tak saling mengenal tapi karena harus 1 kamar maka kami harus saling mengenal, mengerti dan memahami karena kami adalah keluarga baru, selain itu juga tinggal bersama teman-teman dari Sumatra Utara. Sehari setelah pengumuman dan penempatan kamar semua siswa baru harus mengikuti pelantikan dan disumpah untuk menjadi siswa. Sekaligus sebagai upacara penyambutan para siswa baru. Berjuta pertanyaan ada dibenakku. “Rama kok kamu bisa yaa jadi siswa di sekolah ini, bahkan sekarang sudah hampir resmi,”konflik batin mulai terjadi disaat aku di depan cermin. Lamunanku kembali terjadi baru beberapa hari aku pergi, aku sudah merindukan semuanya. Saat yang aku tunggu tiba, rasanya grogi sekali disaat namaku dipanggil untuk maju ke depan, disematkan sebuah tanda berbentuk garuda pancasila dan juga benedera merah putih. Tanda bahwa aku sekarang benar-benar resmi menjadi siswa di sekolah itu, menerima semua peraturan yang ada, tinggal di tempat itu untuk beberapa tahun. Belajar dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh agar aku cepat lulus, Semua siswa baru berkumpul di aula untuk mendengarkan pengarahan dari para senior. “ Ayo cepat kalian, jangan lelet jalannya.. lama sekali,”bentak para senior. Pada acara itu diberitahukan semua peraturan di sekolah itu, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Semua peraturannya sangat ketat, jika sekali saja dilanggar maka tidak akan mendapat ampun dan langsung mendapatkan hukuman. “ Ya Allah apa aku bisa bertahan di sini?;”tanyaku. Tinggal di sekolah itu rasanya seperti di penjara saja. Ya meskipun aku belum pernah merasakan hidup di penjara tapi sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya. Hidup dibawah tekanan para senior yang galak. Setiap hari dibentak, dimarahi, dijahili. Tidak bebas mau pergi ke mana saja. Tidak hanya seperti di penjara mungkin juga seperti di sebuah pondok pesantren karena antara siswa laki-laki dan perempuan semua dipisah dan tidak bisa bertemu. Di sekolah itu semua didoktrin untuk ingat dengan orang tua. “Ibu aku merindukan kamu,”tangisku perlahan. Sejak didoktrin aku selalu ingat dengan orang tua dan selalu merindukan mereka. Maka aku berjanjia pada diri sendiri akan belajar dengan sungguh-sungguh dan mematuhi semua peraturan meskipun dibawah tekanan senior yang galak. Kalau misalnya mau nakal atau malas belajar maka aku segera ingat orang tua. Untuk makan sehari-sehari kami dijatah. Hanya dengan nasi putih, tempe atau tahu, sayur bayam, dan air putih atau the hangat. Rasanya lidah ini bosan untuk menyantap makanan itu. Tapi bagaimanapun makanan itu tetap harus dimakan, jika tidak habis saja hukuman menanti. Untuk orang yang mentalnya lemah pasti akan mudah down dan putus asa dengan keadaan di sekolah ini. Semua ada peraturannya, kegiatan yang monoton setiap hari dilakukan dan tekanan dalam pendidikan. Tapi bagiku hal itu tidak membuatku putus asa dan down begitu saja karena juga tidak bisa keluar sebelum proses pendidikan selesai. Hal itu justru membuatku memompa semangat diri sendiri, meskipun ladang putus asa. Setiap hari kegiatannya hanya lari pagi dan siang serta pengenalan kampus, saling berbagi cerita dengan teman-teman yang sama- sama dari kontingen Jogja. Kami semua sudah seperti keluarga rasanya, saling berbagi cerita, perhatian, di saat ada yang sakit saling merawat. Waktu aku sakit rasanya sangat membutuhkan Ibu karena beliau yang selalu merawatku tapi mereka semua memberiku perhatian dan merawatku. Malam itu aku termenung sendirian di teras wisma. Lamunanku kembali teringat dengan orang-orang yang aku sayang. “ bagaimana keadaan mereka ? bagaimana kabar orang tuaku? Bagaimana kabar Nia? Apa dia sedang menangis sedih ?. Dibenakku muncul bayangan wajah mereka semua. Aku teringata bagaimana Nia memberik semangat dan dorongan. “ Ya Allah lindungi mereka semua, orang yang aku sayang,” Dan aku berjanji pada diriku sendiri aku akan belajar dengan sungguh-sungguh dan cepat menyelesaikan pendidikan di sekolah itu. Masih banyak mimpi yang belum aku wujudkan. Dan aku yakin pasti aku bisa. Seperti mantra dalam Novel Negeri 5 Menara “MAN JADDA WA JADDA” Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Allah pasti akan membantu semua hamba-Nya. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan di sekolah itu ya karena sudah dilakukan setiap hari. Terbiasa dengan makanan, peraturan, tekanan dri para senior. Tidak terasa empat tahun sudah aku sekolah. Dengan belajar dan usaha yang sungguh-sungguh maka selama ini nilaku selalu baikdan juga memuaskan. Ujian akhir di depan mata, sebelum ujian libur panjang. Maka aku pulang dan meminta doa restu dengan orang tuaku, serta Nia meskipun itu hanya lewat pesan singkat, dan aku belajard engan sungguh-sungguh karena itu menentukan hasil akhirku. Ujian demi ujian telah aku lewati. Hasilnya sudah keluar dan aku mendapatkan nilai terbaik di sekolah itu. Ada senyum bangga dari orang tuaku di saat mereka menghadiri wisudaku. Ya senyum yang selama ini aku nantikan. Aku selama ini merasa bahwa aku tidak bisa membuat mereka bangga hanya membuat kecewa tapi kali ini aku bisa membuat mereka bangga. Sebuah universitas ternama di Amerika menawarkan beasiswa untukku untuk melanjutkan pendidikan di sana, bimbang rasanya. Ketika aku menemui Nia dengan senyum manis sambil berlinang air mata dia berkata,” berangkatlah mas, ini mimpimu yang selama ini kamu inginkan bukan? Jangan sia-siakan kesempatan itu. Insya Allah ini yang terbaik untukmu. Aku akan selalu menunggumu….” Sebuah kata yang menyejukkan hati. Hari itu juga aku berangkat ke Amerika, tapi itu tanpa aturan ketat dan setiap hari bisa berkomunikasi. Aku belajar dengan sungguh-sungguh dan dua tahun sudah aku lewati. Hari itu kembali aku akan melaksanakan wisuda, kembali aku lihat senyum bangga dari kedua orang tua bercampur haru. Setelah sampai di Indonesia aku bekerja pada sebuah kantor pemerintahan. Hari itu.. Aku telah resmi menikah dengan Nia. Setelah sebuah penantian yang sangat panjang. Inilah buah kesabaranku. Semua mimpiku telah menjadi kenyataan, dan ini semua tidak lepas dari campur tangan Allah. Terimakasih ya Allah atas semua nikmat dari-Mu entah bagimana caranya aku harus bersyukur kepada-Mu. Terimakasih, aku mencintai-Mu ya Rabb………….

Rabu, 27 Juni 2012

Keluarga Ke-2 "Putra Garuda"

Jika aku ditanya sesuatu "Jika Kamu bisa kembali dalam suatu masa kamu ingin kembali dalam masa apa? "Aku akan menjawab dengan mantap " Ingin rasanya aku Kembali di Masa SMP" mengapa demikian ? Karena di masa SMP aku mulai belajar banyak hal, memang di SMA aku juga belajar banyak hal tapi di masa SMP aku mengenal sesuatu yang baru, yaitu sebuah keluarga. Keluarga ke-2 yang bernama"Putra Garuda"
Awalnya aku tak mengenal Poega tapi ketika masuk OSIS aku mulai mengenal, dan bahkan sangat dekat. Banyak hal aku lalui dengan mereka semua canda, tawa, sedih, senang, mengharukan, dsb. Hiking, kumpul-kumpul, pergi ke pameran buku, silaturahmi, rapat, curhat, outbond banyak kegiatan yang kami lakukan bersama, Kepeduliaan dan Kedekatan yang membuat aku nyaman bersama mereka. Tapi waktu berjalan sangat cepat hingga aku harus meninggalkan bangku SMP dan meneruskan ke bangku SMA sedih memang tapi hidup harus terus berjalan dan masa depan harus dihadapi. Dan sekarang aku tidak bisa bertemu dan berkumpul bersama mereka. Jika dulu sering dan hampir setiap hari tapi sekarang jarang. Jika ada undangan untuk berkumpul tak selalu aku bisa datang menghadiri acara itu. ya semua telah berbeda terutama setelah kecelakaan itu terjadi. Aku tak menyalahkan takdir dan tak menyalahkan siapapun karena semua yang sudah terjadi. Karena semua sudah ada hikmah yang baik. Hanya aku berharap suatu hari nanti semoga aku dapat berkumpul bersama mereka semua. Di mana bisa tertawa bahagia, berbagi cerita, ijinkan aku Ya Allah. Kabulkan doaku ini. Amin

Rabu, 23 Mei 2012

Melumpuhkan Senjata Setan

Buku Bagus dari Ibnul Qayyim Al-Jauziyah tentang manajemen qalbu dalam melumpuhkan senjata setan. Cukup menarik isinya bagi kita umat muslim. Silahkan dibaca :)

Jumat, 18 Mei 2012

Love

Everybody will fall in love
Love makes them happy

Jangan Bersedih part 2 :D

just copast :p
Dalam kehidupan, pasti akan ada yang berubah maupun yang bertambah. Entah tambahan itu apakah suatu hal yang menyenangkan ataukah hal yang menyedihkan. Banyak hal yang terjadi menjadi sebuah penyesalan bahkan awal dari alasan sebuah kesedihan yang tiada akhir.
Namun ketika kita tidak berusaha mencari alasan-alasan yang baik dari sebuah penderitaan yang kita alami, seakan-akan kesedihan yang kita alami menjadikan kita sebagai orang yang terburuk keadaannya. Sudahkah kita belajar untuk melihat ke bawah?
Ya benar.
Melihat ke bawah.
Ternyata ada saja yang masih harus kita syukuri dari banyaknya kesedihan yang kita alami. Terkadang sulit untuk kita mencari jawaban mengapa suatu musibah justru terjadi pada diri kita sendiri. Kenapa bukan orang lain? Kenapa bukan orang yang bergembira itu? Kenapa bukan orang yang selalu bahagia itu?
Tapi tidakkah kita sadari bahwa kita hanya melihat dari sudut pandang mata kita. Bagaimana dengan Allah yang Maha Melihat dan Maha Bijaksana.
Tidak kita sadari semua, bahwa sudut pandang kita begitu sempit dan sangat sempit. Allah melihat dari segala sudut yang tidak akan pernah dapat dijangkau oleh manusia. Bukankah kitapun manusia, milik Dia Yang Maha Kuasa.
Berhakkah sebenarnya kita protes? Padahal kita adalah milik-Nya.
Sebuah pertanyaan yang tentu kita tau jawabannya.
Berusahalah merenung dengan pertanyaan-pertanyaan itu.  Berusahalah untuk mencari jawaban positif dari pertanyaan-pertanyaan itu.

Minggu, 22 April 2012

Kata Mutiara dari Ali bin Abi Thalib

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu.

Kamis, 19 April 2012

Ketika Akhwat Jatuh Cinta

khwat Jatuh Cinta??

Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...

Bukankah cinta adalah fitrah manusia???

Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???

Mereka juga punya hati dan rasa...


Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...

Namun sebaliknya...

Ketika Akhwat Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...
Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…
Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…
Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…

Ketika Akhwat Jatuh Cinta…

dari MEREKA aku belajar tentang KEBAIKAN

Selama dua hari ini aku belajar satu hal penting dari mereka, yaitu tentang kebaikan yang tulus tanpa mengharapkan imbalan dan tanpa perlu mengenal siapa orang yang dibantu. Meskipun itu hanya sebuah kebaikan kecil tapi aku menilainya begitu besar. Aku belajar hal itu dari seorang tukang becak dan seorang penjual bubur kacang Ijo keliling. Begini ceritanya :

Senin, 02 April 2012

Ya Allah aku Jatuh Cinta

Ya Allah yang membolak-balikkan hati kami
Selama ini aku tidak pernah tahu
Bagaimana rasanya mencinta
Namun, aku berharap
Bila cinta hadir menyapaku
Aku tidak ingin kehilangan Engkau

Ya Allah selama ini aku hanya berharap
Semoga bisa mencintai orang yang memiliki cinta
yang luar biasa kepada-Mu

Jumat, 16 Maret 2012

Masa Putih Biru :)

Tidak terasa sudah hampir 2 tahun aku meninggalkan masa SMP. Awal masuk SMP 1 Banguntapan pada tahun 2007 di mana aku masih pakai seragam SD dengan rok pendek, kalau ingat jadi malu sendiri. Sebenarnya aku tidak ingin masuk sekolah itu hoho, tapi ya sudahlah dengan alasan nilai dan juga jarak dari rumah ( maklum orang tua ingin anak-anaknya mandiri, enggak antar jemput).
Juli 2007 aku diterima di kelas VIID, awalnya belum kenal sama teman2 tapi terus kenalan deh dengan muka masih malu-malu, shal yang bikin aku sedih "kenapa ga diterima masuk OSIS?" tapi ya sudahlah. Masalah di SMP biasa aja, dan aku punya teman sekelas, dia laki-laki tapi nyebelin banget, suka ngejek, narik jilbab, sama anak perempuan aja istilahnya suka plak plek. atau main tangan pokoknya sumpah nyebelin banget, aku pernah nangis lho huhu lha dia nakal banget. Haha lupakan hal yang sedih-sedih :D , dan saat kemah di Klaten kenapa aku harus terpilih menjasi seorang ketua ? huhu , tapi ya sudah semua sudah berlalu :)
pada kelas VII aku juga mulai mengenal arti sahabat, di mana aku dekat dengan teman, ultah traktir,pulang sekolah main bareng, nyepeda, ke sungai, ke sawah sampai ada insiden kepleset, tapi tahun 2007 berlalu dan pertengahan Juli 2008 kami harus pisah.
Tahun 2008 aku mulai kelas VIII aku masuk di kelas VIII E, Oh my  God suatu kelas yang kotor, ramai, susah di atur, semua guru pada mutung kalau mengajar di kelas itu.. Tapi masa-masa itu yang paling berkesan di mana aku mulai mengenal PUTRA GARUDA ( lebih lanjutnya aku tulios di postingan lain aja ya :) ), masa paling bahagia karena aku bisa membuat ibuku bangga, karena nananina :p . Terus pada masa itu aku mulai mengenal Cinta juga kepada lawan jenis, hehe. Ya gitu deh, dan yang paling slalu aku ingat waktu pada saling marahan dan berantem teman-temanku, kalau aku netral deh dekat sama siapa saja tapi teman-temanku , huhu jadi sedih u.u ....

Selasa, 28 Februari 2012

Sebuah Catatan :)

 Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal Putus asa
(D' Masiv-Jangan Menyerah)

Pelajaran Baru dalam Kehidupan :)

Tak selamanya kita selalu diperlakukan baik oleh orang lain
kadang kita juga mendapat perlakuan tidak baik
Perlakuan yang membuat kita sebel, marah, benci, sedih, kecewa, jengkel, dan lain-lain
Tapi apapun yang kita rasakan..
Jangan pernah membalasnya..
Tetaplah berbuat baik kepada orang itu
Maafkanlah semua  kesalahnnya dengan ikhlas
Karena suatu hari nanti dia pasti akan menyadari kesalahannya :)


Kamis, 09 Februari 2012

La Tahzan

Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai masalah, entah itu masalah besar atau masalah kecil. Di saat kita sedang menghadapi suatu permasalahan yang sangat berat dan bingung apa yang bisa kita lakukan dan saat itu rasanya menghadapi semuanya sendiri jangan merasa bersedih karena Allah akan selalu bersama kita.  Dalam QS Ar-Ro’du  ayat 28 firman Allah yan berbunyi “ Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” . Di saat hati kita sedih ingatlah kepada Allah berdoalah kepada-Nya terutama di saat 1/3 malam terakhir karena Allah akan mendengarkan hati dan rintihan hamba-Nya. Karena sesungguhnya Allah sangat dekat dengan kita “ Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu ( hai Muhammad) tentang AKU  ( jawablah) sesungguhnya AKU  adalah Dekat (QS. Al- Baqarah:186)

Sabtu, 21 Januari 2012

Sebuah Kisah Perjalanan Hidup :)

Ini sebuah kisah yang pernah saya alami. Hanya sekedar berbagi cerita semoga ada hikmah yang dapat kita petik. Amin.
Tepatnya pada hari Rabu, 29 Desember 2010 waktu itu pagi-pagi sekali aku sudah bersiap diri untuk mengikuti outbond sebuah organisasi smp. Tapi yang tak seperti biasanya rasanya aku malas sekali untuk berangkat ketika sudah siap kakak laki-lakiku yang biasa aku panggil "mas" menyembunyikan kunci sepeda dia bawa masuk ke kamar mandi, dia sepertinya tidak ikhlas dan suka aku ikut acara itu akhirnya kunci itu diberikan tapi dia bilang "pasti nanti ada yang aneh? " aku tanya "apa emang? "
dia hanya menjawab lihat saja nanti.
Akhirnya aku berangkat, sampai di daerah wukirsari rasanya capek karena kemarin juga pergi bersama anak rohis SMA. Akhirnya kami melanjutkan jalan-jalan menyusuri sungai dengan medan yang terjal. Saat itu aku menjadi sie. P3K dan aku bicara sama mereka semua "pokoknya obat ini ga boleh dipakai semua harus sehat". Tapi ketika akan menyebrangi sebuah batu, yang agak tinggi di atas sungai bagian bawah sungai dan juga batu-batu besar. Waktu itu ada adik kelas yang akan melangkah menapakkan kaki di batu yang di seberang tapi dia merasa ragu aku bilang "udah PD aja kamu" tapi ketika kesempatan aku di saat 1 kakiku sudah menapak dan tinggal melangkah aku terpleset karena semalam hujan jadi licin. Langsung aku jatuh ke bawah. Saat itu kepalaku terbentur batu dan rasanya pusing sekali di saat aku menyentuh kepalaku tanganku penuh darah, jilbab putihku rata dengan darah " Astaghfirullah baru pertama kalinya aku merasakan hal itu". Semua teman-teman langsung datang menolong, mereka berusaha menghentikan pendarahan dengan perban yang tadi aku bawa, aku meraba saku ternyata dompet yang berisi uang dan surat-surat penting serta hp hanyut, sontak semua mencari.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India